BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu kimia adalah salah satu cabang
disiplin ilmu IPA selain ilmu fisika,dan biologi.Banyak yang menganggap ilmu
kimia adalah ilmu yang sulit dikuasai dan tidak disadari penerapannya di
kehidupan termasuk di bidang industri.Perlu ditekankan sekali lagi,hampir
seluruh produk-produk yang kita gunakkan sehari-hari,dalam pembuatannya
menggunakkan pengimplementasian dari ilmu kimia,baik itu ilmu kimia
terapan,penggabungan dengan ilmu fisika ataupun dengan penggabungan dengan ilmu
IPA lainnya.Contoh produk yang paling sering kita gunakkan tersebut adalah
sabun.Dari satu contoh ini saja jelas bahwa ilmu kimia sangat berperan besar
dalam kemajuan masyarakat,khususnya di bidang perindustrian.Semakin banyak yang
mampu dan ahli menguasai ilmu kimia,maka semakin maju pula perindustrian,dan
otomatis pula mampu memajukan kesejahteraan masyarakat.
1.2
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian ilmu kimia?
2.
Apa manfaat ilmu kimia dalam
industri?
3.
Apa peran ilmu kimia dalam bidang
lain?
1.3
Tujuan penuisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini untuk memperluas pengetahuan serta wawasan agar
kita lebih mengetahui tentang pengertian serta pemanfaatan ilmu kimia dalam bidang
industri dan bidang lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ilmu kimia
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء
“Seni transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari
pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada
gilirannya ditentukan oleh gaya antara atom.
Kimia sering disebut
sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu
bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi.
Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep
dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan
prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi tentang :
1. Susunannya dan strukturnya
2. Sifat
3. Perubahannya
4. Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang dipelajari
oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1.
Bagaimana atom-atom hidrogen dan
oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2. Bagaimana sifat- sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur
tadi
3. Perubahan apa yang terjadi pada air (erat kaitannya dengan reaksi
kimia)
4. Seberapa besar energi yang dihasilkan atau diserap pada perubahan
tersebut.
2.2 Manfaat ilmu kimia dalam industri
Banyak sekali bahan kimia yang
digunakan dalam bidang industri, baik sebagai bahan baku, bahan pengolah,
maupun bahan pembantu (tambahan).
Penerapan ilmu Kimia di bidang
industry sangat dibutuhkan. Misalnya Mesin-mesin di industri membutuhkan logam
yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang
digunakan. Kain sintetis yang kita gunakan pun juga merupakan hasil penerapan
ilmu Kimia.
Salah satu contoh produk-produk dalam
industri dengan baan dasar kimia :
1.
Keramik
Keramik dibuat dari bahan baku tanah
liat yang dicampur dengan pasir menjadi campuran yang sempurna (homogen).
Campuran itu dipanaskan atau dibakar pada suhu yang sangat tinggi.
Industri keramik sudah sangat tua ada di dunia ini. Orang zaman dahulu sudah biasa membuat keramik, bahkan untuk menentukan waktu (periode) suatu peradaban diukur dengan jenis keramik yang dibuat pada periode tersebut.
Industri keramik sudah sangat tua ada di dunia ini. Orang zaman dahulu sudah biasa membuat keramik, bahkan untuk menentukan waktu (periode) suatu peradaban diukur dengan jenis keramik yang dibuat pada periode tersebut.
2.
Kaca
Kaca merupakan benda yang
dapat dilihat dan ditemukan di manamana. Kita melihat bahwa kaca tampak sebagai
zat padat, tetapi sebenarnya jika diamati dengan mikroskop yang canggih,
ternyata kaca merupakan zat cair yang molekul-molekulnya bergerak sangat
lambat. Oleh sebab itu, jika dipanaskan kaca akan menjadi lembek
Bahan utama kaca adalah pasir yang
kandungan utamanya adalah silikon dioksida (SiO2), soda abu atau
natrium karbonat (Na2CO3), dan kapur atau
kalsium karbonat (CaCO3). Ketiga bahan tersebut dicampur
merata. Kemudian, dipanaskan sampai suhu 1.500 oC.
Campuran ini akan menyatu menjadi kaca bentuk cair, kental,
dan liat, seperti adonan roti. Cairan kaca ini didinginkan perlahan-lahan atau
cepat tergantung jenis kaca yang ingin diperoleh.
Proses pendinginan akan membuat molekul-molekul kaca membentuk jaringan molekul yang tidak teratur. Kaca cair dapat dibentuk menjadi lembaran atau bentuk lain, seperti botol, gelas, lensa atau alat optik, dan serat optik.
Proses pendinginan akan membuat molekul-molekul kaca membentuk jaringan molekul yang tidak teratur. Kaca cair dapat dibentuk menjadi lembaran atau bentuk lain, seperti botol, gelas, lensa atau alat optik, dan serat optik.
3.
Kertas
Bahan baku kertas merupakan
bahan yang banyak mengandung selulosa, seperti jerami atau merang padi, kayu,
bambu, dan gelagah. Pembuatan kertas dibuat dalam dua tahap, yaitu pembuatan
pulp dan pembuatan kertas dari pulp itu.
Pulp adalah bahan kertas yang sudah bersih selulosanya. Ada tiga macam proses pembuatan pulp, yaitu proses mekanik, kimia, dan semikimia. Pada proses mekanik, bahan baku digiling sampai hancur sehingga selulosa bersih dari zat-zat lainnya.
Pada proses ini tidak digunakan zat kimia. Proses semikimia dilakukan seperti proses mekanik, tetapi dibantu oleh zat kimia untuk melunakkan selulosa agar terpisah dari zat-zat lainnya.
Pada proses kimia, bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu sehingga zat-zat lainnya dapat dihilangkan dan diperoleh selulosa yang bersih, tidak rusak, dan murni.
Proses kimia pada pembuatan pulp dapat dilakukan dengan proses soda, proses sulfat, dan proses sulfit. Proses soda dan proses sulfat disebut proses basa, sedangkan proses sulfit disebut proses asam.
Pada proses basa (proses soda), bahan baku dipotong menjadi potongan yang sangat kecil. Kemudian, dimasak dengan larutan NaOH dalam suatu tempat selama lebih dari 3 jam.
Setelah selulosa terpisah dari campurannya, bahan tersebut disaring sehingga selulosa dapat dipisahkan dari zat-zat lainnya. Selulosa yang sudah dipisahkan ini disebut pulp.
Pada proses pemisahan selulosa akan didapatkan pulp halus, pulp kasar, dan bahan yang belum hancur. Pulp halus dikelantang dengan kaporit atau natrium hipoklorit agar menjadi putih pucat.
Setelah dicuci beberapa kali untuk menghilangkan klor, pulp halus dikeringkan dan siap dibuat kertas. Pulp kasar setelah dicuci dapat dibuat sebagai bahan pembuat karton. Bahan-bahan yang belum hancur dimasak kembali seperti semula.
Proses sulfat juga dilakukan seperti proses basa, tetapi zat yang digunakan untuk memasaknya adalah campuran NaOH, Na2S, dan Na2CO3.
Proses asam atau proses sulfit pada dasarnya sama dengan proses soda, tetapi zat pemasaknya menggunakan campuran SO2, Ca(HSO3)2, dan Mg(HSO3)2. Pada proses kimia ini akan dihasilkan merkaptan yang berbau busuk.
Pembuatan kertas dilakukan setelah pulp menjadi kering. Prosesnya, yaitu pulp digiling sampai halus. Kemudian, dicampur dengan bahan penolong dan air.
Bahan penolong merupakan bahan yang terdiri dari perekat damar, talk, kaolin, gipsum, tawas, pewarna, dan kalsium karbonat. Bubur campuran ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pengepres supaya menjadi lembaran-lembaran tipis sambil dikeringkan.
Pulp adalah bahan kertas yang sudah bersih selulosanya. Ada tiga macam proses pembuatan pulp, yaitu proses mekanik, kimia, dan semikimia. Pada proses mekanik, bahan baku digiling sampai hancur sehingga selulosa bersih dari zat-zat lainnya.
Pada proses ini tidak digunakan zat kimia. Proses semikimia dilakukan seperti proses mekanik, tetapi dibantu oleh zat kimia untuk melunakkan selulosa agar terpisah dari zat-zat lainnya.
Pada proses kimia, bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu sehingga zat-zat lainnya dapat dihilangkan dan diperoleh selulosa yang bersih, tidak rusak, dan murni.
Proses kimia pada pembuatan pulp dapat dilakukan dengan proses soda, proses sulfat, dan proses sulfit. Proses soda dan proses sulfat disebut proses basa, sedangkan proses sulfit disebut proses asam.
Pada proses basa (proses soda), bahan baku dipotong menjadi potongan yang sangat kecil. Kemudian, dimasak dengan larutan NaOH dalam suatu tempat selama lebih dari 3 jam.
Setelah selulosa terpisah dari campurannya, bahan tersebut disaring sehingga selulosa dapat dipisahkan dari zat-zat lainnya. Selulosa yang sudah dipisahkan ini disebut pulp.
Pada proses pemisahan selulosa akan didapatkan pulp halus, pulp kasar, dan bahan yang belum hancur. Pulp halus dikelantang dengan kaporit atau natrium hipoklorit agar menjadi putih pucat.
Setelah dicuci beberapa kali untuk menghilangkan klor, pulp halus dikeringkan dan siap dibuat kertas. Pulp kasar setelah dicuci dapat dibuat sebagai bahan pembuat karton. Bahan-bahan yang belum hancur dimasak kembali seperti semula.
Proses sulfat juga dilakukan seperti proses basa, tetapi zat yang digunakan untuk memasaknya adalah campuran NaOH, Na2S, dan Na2CO3.
Proses asam atau proses sulfit pada dasarnya sama dengan proses soda, tetapi zat pemasaknya menggunakan campuran SO2, Ca(HSO3)2, dan Mg(HSO3)2. Pada proses kimia ini akan dihasilkan merkaptan yang berbau busuk.
Pembuatan kertas dilakukan setelah pulp menjadi kering. Prosesnya, yaitu pulp digiling sampai halus. Kemudian, dicampur dengan bahan penolong dan air.
Bahan penolong merupakan bahan yang terdiri dari perekat damar, talk, kaolin, gipsum, tawas, pewarna, dan kalsium karbonat. Bubur campuran ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pengepres supaya menjadi lembaran-lembaran tipis sambil dikeringkan.
2.3 Peran kimia dalam bidang lain
·
Dalam
bidang kesehatan
Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai
obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan
reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit.
Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau
alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat
kedoteran
·
Dalam bidang pertanian
Kimia di bidang pertanian
sangatlah penting pada era modern seperti ini. Kemajuan dari ilmu kimia
berperan dalam penemuan dan pembuatan komposisi baru pada pertanian seperti
pada pembuatan obat pembasmi hama yang notabene terdiri dari bahan-bahan kimia,
kemudian sekarang ini juga telah berkembang banyak jenis dari pupuk-pupuk kimia
di pasaran yang juga merupakan hasil dari kemajuan ilmu kimia di bidang
pertanian.
·
Dalam bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian
batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses
penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan
untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu
kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para
peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam
·
Dalam bidang hukum
Di Bidang Hukum Manfaat di
bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan,
dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.
·
Dalam bidang peternakan
Ilmu kimia pada bidang
pertenakan sangat berperan khususnya untuk pertenakan di era modern ini.
Kemajuan dari ilmu kimia mendorong terobosan-terobosan baru yang dapat
meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pertenakan ini, contohnya pada
penggunaan hormon penggemuk sapi yang tak lepas dari eksperimen-eksperimen
kimia di dalam pembuatannya, dan juga pada proses pengolahan dari limbah itu
sendiri menjadi pupuk, dll yang di dalamnya terkandung dari
proses-proses pengolahan senyawa2 kimia seperti gas methana, ammonia dan gas
organik lainnya.
·
Dalam bidang Biologi
Peranan kimia di bidang
biologi tak bisa dilepaskan, mengingat dari objek2 biologi yang terdiri dari
unsur2 senyawa kimia. Pembelajaran enzim, hormon, dll termasuk contoh dari
adanya peranan kimia di dalam ilmu biologi. Ilmu kimia bermanfaat untuk
mempelajari mekanisme metabolisme dalam sel-sel hidup, mempeljari peran
senyawa-senyawa organik seperti protein, lemak, karbohidrat dalam tubuh, dll
·
Dalam bidang
permesinan
Manfaat Ilmu kimia juga
bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam
yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar
dan minyak pelumas mesin.
·
Dalam bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan
dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa
PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar
bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya,
sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
·
Dalam bidang
Arsitektur
Kimia berperan penting
dalam bidang arsitektur. Dengan kemajuan ilmu kimia maka berkembang pula
keragaman arsitektur, variasi model, dan bahan-bahannya. Bahan2-baham baru
hasil eksperimen dari berbagai senyawa kimia telah menghasilkan banyak
komposisi di bidang arsitektur, contohnya dengan adanya penggunaan semen.
·
Dalam bidnag dunia
seni
Industri kimia menghasilkan
cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan. Bahan kimia yang ada dalam cat
tembok antara lain kalsium karbonat, titanium dioksidapolivinil akrilik, kaolin
pigmen, dan air.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu kimia akan terus berkembang baik di dalam siklus
industry maupun di dalam lingkup lainya kimia memiliki banyak manfaat positif
untuk kehidupan manusia namun di samping itu jika tidak di sikapi dengan bijak
maka kimia itu sendiri akan memberikan dampak negative bagi kehidupan
manusia.kimia akan terus berevolusi sejalan dengan berlalunya waktu.
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kata sempurna, hingga penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat
makalah. Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca mau memberikan saran
dan kritik terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, penulis
berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan membantu pembaca dalam
menyelesaikan tugasnya tentang “Peran atau Manfaat Kimia Dalam Dunia Industri”
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment