Tuesday, December 24, 2019

PERAN KIMIA DALAM INDUSTRI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
     Ilmu kimia adalah salah satu cabang disiplin ilmu IPA selain ilmu fisika,dan biologi.Banyak yang menganggap ilmu kimia adalah ilmu yang sulit dikuasai dan tidak disadari penerapannya di kehidupan termasuk di bidang industri.Perlu ditekankan sekali lagi,hampir seluruh produk-produk yang kita gunakkan sehari-hari,dalam pembuatannya menggunakkan pengimplementasian dari ilmu kimia,baik itu ilmu kimia terapan,penggabungan dengan ilmu fisika ataupun dengan penggabungan dengan ilmu IPA lainnya.Contoh produk yang paling sering kita gunakkan tersebut adalah sabun.Dari satu contoh ini saja jelas bahwa ilmu kimia sangat berperan besar dalam kemajuan masyarakat,khususnya di bidang perindustrian.Semakin banyak yang mampu dan ahli menguasai ilmu kimia,maka semakin maju pula perindustrian,dan otomatis pula mampu memajukan kesejahteraan masyarakat.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa pengertian ilmu kimia?
2.      Apa manfaat ilmu kimia dalam industri?
3.      Apa peran ilmu kimia dalam bidang lain?
1.3  Tujuan penuisan
     Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memperluas pengetahuan serta wawasan agar kita lebih mengetahui tentang pengertian serta pemanfaatan ilmu kimia dalam bidang industri dan bidang lain

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ilmu kimia
     Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء  “Seni transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
     Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.  Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antara atom.
     Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi tentang :
1.      Susunannya dan strukturnya
2.      Sifat
3.      Perubahannya
4.      Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang dipelajari oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1.      Bagaimana atom-atom hidrogen dan oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2.      Bagaimana sifat- sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi

3.      Perubahan apa yang terjadi pada air (erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4.      Seberapa besar energi yang dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.

2.2 Manfaat ilmu kimia dalam industri
     Banyak sekali bahan kimia yang digunakan dalam bidang industri, baik sebagai bahan baku, bahan pengolah, maupun bahan pembantu (tambahan).
     Penerapan ilmu Kimia di bidang industry sangat dibutuhkan. Misalnya Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Kain sintetis yang kita gunakan pun juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
     Salah satu contoh produk-produk dalam industri dengan baan dasar kimia :
1.      Keramik
     Keramik dibuat dari bahan baku tanah liat yang dicampur dengan pasir menjadi campuran yang sempurna (homogen). Campuran itu dipanaskan atau dibakar pada suhu yang sangat tinggi.
      Industri keramik sudah sangat tua ada di dunia ini. Orang zaman dahulu sudah biasa membuat keramik, bahkan untuk menentukan waktu (periode) suatu peradaban diukur dengan jenis keramik yang dibuat pada periode tersebut.
2.      Kaca
     Kaca merupakan benda yang dapat dilihat dan ditemukan di manamana. Kita melihat bahwa kaca tampak sebagai zat padat, tetapi sebenarnya jika diamati dengan mikroskop yang canggih, ternyata kaca merupakan zat cair yang molekul-molekulnya bergerak sangat lambat. Oleh sebab itu, jika dipanaskan kaca akan menjadi lembek
     Bahan utama kaca adalah pasir yang kandungan utamanya adalah silikon dioksida (SiO2), soda abu atau natrium karbonat (Na2CO3), dan kapur atau kalsium karbonat (CaCO3). Ketiga bahan tersebut dicampur merata. Kemudian, dipanaskan sampai suhu 1.500 oC.
      Campuran ini akan menyatu menjadi kaca bentuk cair, kental, dan liat, seperti adonan roti. Cairan kaca ini didinginkan perlahan-lahan atau cepat tergantung jenis kaca yang ingin diperoleh.
     Proses pendinginan akan membuat molekul-molekul kaca membentuk jaringan molekul yang tidak teratur. Kaca cair dapat dibentuk menjadi lembaran atau bentuk lain, seperti botol, gelas, lensa atau alat optik, dan serat optik.
3.      Kertas
     Bahan baku kertas merupakan bahan yang banyak mengandung selulosa, seperti jerami atau merang padi, kayu, bambu, dan gelagah. Pembuatan kertas dibuat dalam dua tahap, yaitu pembuatan pulp dan pembuatan kertas dari pulp itu.
     Pulp adalah bahan kertas yang sudah bersih selulosanya. Ada tiga macam proses pembuatan pulp, yaitu proses mekanik, kimia, dan semikimia. Pada proses mekanik, bahan baku digiling sampai hancur sehingga selulosa bersih dari zat-zat lainnya.
     Pada proses ini tidak digunakan zat kimia. Proses semikimia dilakukan seperti proses mekanik, tetapi dibantu oleh zat kimia untuk melunakkan selulosa agar terpisah dari zat-zat lainnya.
     Pada proses kimia, bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu sehingga zat-zat lainnya dapat dihilangkan dan diperoleh selulosa yang bersih, tidak rusak, dan murni.
     Proses kimia pada pembuatan pulp dapat dilakukan dengan proses soda, proses sulfat, dan proses sulfit. Proses soda dan proses sulfat disebut proses basa, sedangkan proses sulfit disebut proses asam.
     Pada proses basa (proses soda), bahan baku dipotong menjadi potongan yang sangat kecil. Kemudian, dimasak dengan larutan NaOH dalam suatu tempat selama lebih dari 3 jam.

     Setelah selulosa terpisah dari campurannya, bahan tersebut disaring sehingga selulosa dapat dipisahkan dari zat-zat lainnya. Selulosa yang sudah dipisahkan ini disebut pulp.
     Pada proses pemisahan selulosa akan didapatkan pulp halus, pulp kasar, dan bahan yang belum hancur. Pulp halus dikelantang dengan kaporit atau natrium hipoklorit agar menjadi putih pucat.
     Setelah dicuci beberapa kali untuk menghilangkan klor, pulp halus dikeringkan dan siap dibuat kertas. Pulp kasar setelah dicuci dapat dibuat sebagai bahan pembuat karton. Bahan-bahan yang belum hancur dimasak kembali seperti semula.
     Proses sulfat juga dilakukan seperti proses basa, tetapi zat yang digunakan untuk memasaknya adalah campuran NaOH, Na2S, dan Na2CO3.
     Proses asam atau proses sulfit pada dasarnya sama dengan proses soda, tetapi zat pemasaknya menggunakan campuran SO2, Ca(HSO3)2, dan Mg(HSO3)2. Pada proses kimia ini akan dihasilkan merkaptan yang berbau busuk.
     Pembuatan kertas dilakukan setelah pulp menjadi kering. Prosesnya, yaitu pulp digiling sampai halus. Kemudian, dicampur dengan bahan penolong dan air.
     Bahan penolong merupakan bahan yang terdiri dari perekat damar, talk, kaolin, gipsum, tawas, pewarna, dan kalsium karbonat. Bubur campuran ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pengepres supaya menjadi lembaran-lembaran tipis sambil dikeringkan.

2.3 Peran kimia dalam bidang lain
·         Dalam bidang kesehatan
     Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedoteran
·         Dalam bidang pertanian
     Kimia di bidang pertanian sangatlah penting pada era modern seperti ini. Kemajuan dari ilmu kimia berperan dalam penemuan dan pembuatan komposisi baru pada pertanian seperti pada pembuatan obat pembasmi hama yang notabene terdiri dari bahan-bahan kimia, kemudian sekarang ini juga telah berkembang banyak jenis dari pupuk-pupuk kimia di pasaran yang juga merupakan hasil dari kemajuan ilmu kimia di bidang pertanian.
·         Dalam bidang Geologi
     Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam
·         Dalam bidang hukum
     Di Bidang Hukum Manfaat di bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan, dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.

·         Dalam bidang peternakan
     Ilmu kimia pada bidang pertenakan sangat berperan khususnya untuk pertenakan di era modern ini. Kemajuan dari ilmu kimia mendorong terobosan-terobosan baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pertenakan ini, contohnya pada penggunaan hormon penggemuk sapi yang tak lepas dari eksperimen-eksperimen kimia di dalam pembuatannya, dan juga pada proses pengolahan dari limbah itu sendiri menjadi pupuk, dll yang  di dalamnya terkandung dari proses-proses pengolahan senyawa2 kimia seperti gas methana, ammonia dan gas organik lainnya.
·         Dalam bidang Biologi
     Peranan kimia di bidang biologi tak bisa dilepaskan, mengingat dari objek2 biologi yang terdiri dari unsur2 senyawa kimia. Pembelajaran enzim, hormon, dll termasuk contoh dari adanya peranan kimia di dalam ilmu biologi. Ilmu kimia bermanfaat untuk mempelajari mekanisme metabolisme dalam sel-sel hidup, mempeljari peran senyawa-senyawa organik seperti protein, lemak, karbohidrat dalam tubuh, dll
·         Dalam bidang permesinan
     Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
·         Dalam bidang Teknik Sipil
     Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu,  cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.

·         Dalam bidang Arsitektur
     Kimia berperan penting dalam bidang arsitektur. Dengan kemajuan ilmu kimia maka berkembang pula keragaman arsitektur, variasi model, dan bahan-bahannya. Bahan2-baham baru hasil eksperimen dari berbagai senyawa kimia telah menghasilkan banyak komposisi di bidang arsitektur, contohnya dengan adanya penggunaan semen.
·         Dalam bidnag dunia seni
     Industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan atau bangunan. Bahan kimia yang ada dalam cat tembok antara lain kalsium karbonat, titanium dioksidapolivinil akrilik, kaolin pigmen, dan air.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Ilmu kimia akan terus berkembang baik di dalam siklus industry maupun di dalam lingkup lainya kimia memiliki banyak manfaat positif untuk kehidupan manusia namun di samping itu jika tidak di sikapi dengan bijak maka kimia itu sendiri akan memberikan dampak negative bagi kehidupan manusia.kimia akan terus berevolusi sejalan dengan berlalunya waktu.
3.2  Saran
    Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna, hingga penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap kepada pembaca mau memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini. Penulis juga meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan membantu pembaca dalam menyelesaikan tugasnya tentang “Peran atau Manfaat Kimia Dalam Dunia Industri”












Daftar Pustaka



No comments:

Post a Comment