BAB
VI
DESIGN TOOLING DAN PENGENDALIAN
KECELAKAAN KERJA
6.1. Landasan Teori
Landasan teori
adalah teori-teori yang mempunyai hubungan yang erat dengan alternatif
penyelesaian masalah yang digunakan
untuk menguraikan pemecahan masalah yang ditemukan pemecahannya melalui
pembahasan-pembahasan secara teoritis. Hal-hal yang akan
dibahas pada landasan teori modul desain tooling dan pengendalian
kecelakaan kerja adalah pengertian desain tooling dan pengendalian
kecelakaan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, langkah-langkah proses kerja.
Berikut ini merupakan landasan teori berkaitan dengan penurunan
konsep
6.1.1 Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri atau (APD) Merupakan kumpulan dari
berrbagai alat keselamatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi diri dari
kemungkinan adanya potensi bahaya lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan
penyakit akibat bekerja. Sementara
pengendalian permanen belum dapat dilaksanakan atau belum efektif mengurangi
potensi bahaya, maka dari itu alat pelindung diri wajib digunakan (Tarwaka, 2008). Penggunaan alat pelindung diri yang tidak sesuai dapat mencelakai pekerja
yang memakainya, bahkan bisa lebih membahayakan dibandingkan tanpa memakai APD.
Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat, perusahaan harus bisa
mengidentifikasi bahaya potensial yang ada, khususnya yang tidak dapat dihilangkan
ataupun dikendalikan (Harwanti, 2009).
1.
Macam-macam Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD)
ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi seseorang selama melakukan
pekerjaan yang fungsinya untuk memproteksi tubuh pekerja dari potensi bahaya di
tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD yang digunakan oleh
tenaga kerja, antara lain (Tarwaka, 2008).
a. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda keras yang mungkin
terjatuh menyebabkan benturan terhadap kepala, terjatuh dan terkena arus
listrik. Helm pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar,
tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Helm
pelindung dapat terbuat dari plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass)
maupun metal. Berikut Gambar 6.1
Alat Pelingdung Kepala (Safety Helmet)
Gambar 6.1 Alat
Pelindung Kepala (Safety Helmet)
b. Alat
Pelindung Mata
Alat pelindung mata ini digunakan untuk
melindungi mata pekerja dari percikan bahan kimia korosif, debu dan
partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap yang dapat
menyebabkan iritasi pada mata, radiasi gelombang elektromagnetik, panas radiasi
sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras, dan lain sebagainya. Berikut Gambar 6.2 Alat Pelindung
Mata (Goggles)
Gambar 6.2 Alat Pelindung Mata (Goggles)
c.
Alat Pelindung Pernafasan
(Respiratory Protection)
Alat
pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi hidung saat bernafas dari
resiko paparan gas, uap, debu, atau udara yang terkontaminasi atau beracun, yang
bersifat rangsangan. Penggunaan
pelindung pernapasan mencegah pekerja agar tidak menghirup langsung udara yang
terkontaminasi zat berbahaya yang ada di area kerja. Berikut Gambar 6.3 Alat Pelindung Pernafasan (Masker).
Gambar 6.3 Alat Pelindung Pernafasan (Masker)
d. Alat
Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung tangan digunakan untuk
melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia,
benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung tangan
antara lain:
1) Sarung
tangan bersih
Sarung
tangan bersih adalah sarung tangan yang telah di disinfeksi tingkat tinggi. Sarung
tangan bersih dapat digunakan untuk tindakan bedah bila tidak ada sarung tangan
steril.
2) Sarung
tangan steril
Sarung
tangan steril adalah sarung tangan yang telah melalui proses sterilisasi dan
harus digunakan pada tindakan bedah.
3) Sarung
tangan rumah tangga (gloves)
Sarung
tangan ini bergantung pada bahan-bahan yang digunakan:
a) Sarung
tangan dari bahan asbes, katun, wool untuk melindungi tangan dari api, panas,
dan dingin.
b) Sarung
tangan dari bahan kulit untuk melindungi tangan dari listrik, panas, luka, dan
lecet.
c) Sarung
tangan dari bahan yang telah dilapisi oleh timbal (Pb) untuk melindungi tangan
dari radiasi elegtromagnetik dan radiasi pengion.
d) Sarung
tangan dari bahan karet alami (sintetik) untuk melindungi tangan dari
kelembaban air, zat kimia.
e) Sarung
tangan dari bahan poli vinyl chlorida
(PVC) untuk melindungi tangan dari zat kimia, asam kuat, dan dapat sebagai
oksidator. Berikut Gambar
6.4 Alat Pelindung
Tangan (Glove)
Gambar 6.4 Alat Pelindung Tangan (Glove)
e. Baju
Pelindung (Body Potrection)
Baju pelindung digunakan
oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api,
suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia, dan lain-lain. Pakaian keselamatan kerja juga mempunyai kegunaan
lain yaitu sebagai identitas. Fungsi identitas bertujuan untuk menyeragamkan
pekerja serta menunjukkan identitas jabatan dari seorang pekerja. Berikut Gambar 6.5 Baju
Pelindung (Body Protection)
Gambar 6.5 Baju Pelindung (Body
Protection)
f.
Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat
pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda keras, benda
tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik.
Jenis alat pelindung kaki antara lain:
1) Sepatu
steril
Sepatu
khusus yang digunakan oleh seseorang yang bekerja di ruang bedah, laboratorium,
ICU, ruang isolasi, ruang otopsi.
2) Sepatu
boot
Sepatu
yang terbuat dari bahan karet yang digunakan oleh petugas pada pekerjaan yang
membutuhkan keamanan oleh zat kimia korosif, bahan-bahan yang dapat menimbulkan
dermatitis, dan listrik. Berikut Gambar
6.6 Alat Pelindung
Kaki (Feet Protection)
Gambar 6.6 Alat Pelindung Kaki (Feet
Protection)
g. Alat
Pelindung Telinga (Ear Protection)
Alat
pelindung telinga digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke
dalam telinga. Jenis alat pelindung telinga antara lain (Harwanti, 2009).
1)
Sumbat telinga (Ear
plug)
Ukuran
dan bentuk saluran telinga tiap individu adalah bebeda. Untuk itu sumbat
telinga (Ear plug) harus dipilih agar sesuai dengan ukuran dan bentuk
saluran telinga dari pemakainya. Umumnya diameter saluran telinga antara 5-11
mm dan liang telinga umumnya berbentuk lonjong dan tidak lurus. sumbat telinga
(Ear plug) dapat terbuat dari kapas, plastik, karet alami dan bahan
sintetis.
2) Tutup
telinga (Ear muff)
Alat
pelindung telinga jenis ini terdiri dari dua buah tutup telinga dan sebuah headband.
Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk
menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk waktu yang lama,
efektivitas ear muff dapat menurun karena bantalannya menjadi mengeras
dan mengerut sebagai akibat reaksi dari bantalan dengan minyak dan keringat
pada permukaan kulit. Alat ini dapat mengurang intensitas suara sampai 30 dB
dan dapat memproteksi bagian luar telinga dari benturan benda keras atau
percikan bahan kimia. Berikut Gambar
6.7 Alat Pelindung Telinga (Ear Plug dan Ear Muff)
Gambar 6.7 Alat Pelindung Telinga (Ear Plug dan Ear Muff)
h. Sabuk
Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung ini digunakan
untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh dari ketinggian, seperti pada
pekerjaan mendaki, memanjat dan pada pekerjaan konstruksi bangunan. Berikut Gambar 6.8 Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Gambar 6.8 Sabuk
Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
6.1.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah
menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan
keselamatan dari karyawan agar pekerjaan di wilayah kerja dapat berjalan lancar
(Prawirosentono, 2002). Kesehatan dan kecelakaan kerja memiliki
tujuan menghindari, kurangi, bahkan juga menghilangkan resiko kecelakaan kerja
(zero accident). Penyakit yang
disebabkan karena kerja akan menyebabkan penggunaan banyak cost (biaya) perusahaan, sehingga rencana ini tidak bisa dipandang
jadi usaha mencegah kecelakaan kerja, tetapi harus dipandang dalam bentuk
investasi jangka panjang yang berikan keuntungan yang berlimpah pada saat yang
akan datang.
6.1.3 Tujuan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
dasarnya mencari dan menggungkapkan kelemahan yang mungkin akan terjadinya
kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan dan melakukan penelitian apakah
pengendalian secara cermat telah dilakukan atau tidak. Tujuan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Mangkunegara, 2004).
1.
Agar setiap pegawai mendapat jaminan
keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, social, dan psikologis.
2.
Agar setiap perlengkapan dan peralatan
kerja digunakan sebaik-baiknya dan sesuai peruntukannya.
3.
Agar semua hasil produksi di pelihara dan
terjaga keamanannya.
4.
Agar meningkatnya semangat, keserasian
kerja, dan partisipasi kerja.
5.
Agar terhindar dari gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja yang kurang baik.
6.
Agar setiap pekerja merasa aman dan
terlindungi selama bekerja.
7.
Agar
adanya
jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi para pekerja.
6.1.4
Faktor yang Dapat Menyebabkan
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja adalah
suatu peristiwa atau insiden yang tidak direncanakan dan dialami oleh seorang
pekerja saat melakukan suatu pekerjaan yang seharusnya dianalisis dari segi
biaya dan sebab–sebabnya.
Berikut adalah faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
1.
Alat pengaman yang tidak sempurna
2.
Peralatan yang rusak
3.
Prosedur yang berbahaya didalam, di atas
atau disekitar peralatan dan mesin.
4.
Tempat penyimpanan yang tidak aman.
5.
Kurangnya pencahayaan.
6.
Tidak berfungsinya ventilasi udara
6.1.5 Peralatan
dan Pemesinan
Peralatan adalah suatu alat
yang digunakan untuk mendukung suatu pekerjaan. Pemesinan adalah suatu bidang yang
bertujuan untuk menghasilkan komponen atau benda kerja, proses pemesinan dengan
menggunakan mesin perkakas meliputi proses pembentukan suatu produk dengan
proses yaitu membuang atau menghilangkan sebagian material dari benda kerja
utamanya (Umaryadi, 2006).
6.2 Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan berisi mengenai
gagasan yang terkait dengan apa yang telah dilakukan dan apa yang diamati,
dipaparkan dan dianalisis. Uraian mengenai gagasan ini dikaitkan dengan hasil
kajian teori dan hasil yang telah diperoleh. Berikut
ini merupakan hasil dan pembahasan
mengenai Design Tooling dan
Pengendalian Kecelakaan Kerja.
6.2.1 Langkah-langkah Proses
Kerja Produk Terpilih
Langkah – langkah dalam proses kerja dari konsep produk terpilih memuat tentang urutan jalannya produksi
mulai dari berbentuk bahan mentah dari gudang bahan baku sampai disimpan
kembali di gudang penyimpanan barang jadi. Berikut ini
adalah langkah – langkah yang di lakukan untuk membuat produk rak toples.
Pertama dimulai dengan mengambil komponen
di gudang bahan baku lalu dibawa ke stasiun pengukuran. Berdasarkan
alternatif konsep terpilih, yaitu Produk Rak Toples terbuat dari kayu
multipleks yang memiliki ukuran (44 x 30 x 20) cm, produk berdasarkan konsep terpilih ini memiliki 5
(lima) komponen. Komponen utama yaitu papan belakang berukuran (44 x 30
x 2), komponen papan samping (30 x 18 x 2) cm, komponen papan alas (40 x 18 x
2) cm, komponen papan depan (40 x 5 x 2) cm, dan komponen papan sekat (16 x 5 x
2) cm.
Pembuatan produk rak toples melalui beberapa langkah
yaitu pertama-tama membawa bahan baku komponen yang berupa kayu multipleks dari
gudang penyimpanan barang baku ke meja pengukuran, pada proses ini semua
komponen diukur dengan menggunakan meteran sesuai ukuran yang sudah ditentukan,
setelah dilakukan pengukuran, maka komponen papan kayu multipleks di pindahkan
ke meja pemotongan untuk dilakukan pemotongan dengan menggunakan mesin Circular Saw pada kayu sesuai ukuran
yang sudah diukur, setelah dilakukannya pemotongan, maka seluruh komponen
dipindahkan ke meja perakitan, pada proses ini seluruh komponen dirakit satu
per satu menggunakan mesin nailgun
agar menjadi poduk setengah jadi, setelah produk selesai dirakit, maka akan
dipindahkan ke meja penghalusan, pada proses ini produk dihaluskan dengan
menggunakan gerinda tangan agar permukaan produk tidak kasar dan tidak melukai
tangan konsumen, Setelah produk tersebut sudah dihaluskan maka produk tersebut
dibawa ke Gudang Penyimpanan Barang Jadi.
6.2.2 Bahan, Peralatan dan Mesin Produk Terpilih
Bahan, Peralatan dan Mesin Produk Terpilih merupakan
segala sesuatu yang digunakan untuk memproduksi produk rak toples yang dimana
masing masing mempunyai fungsinya masing masing. Berdasarkan dengan
konsep terpilih bahan, peralatan dan mesin yang digunakan
untuk membuat produk rak
toples.
1. Bahan.
Bahan pada dasarnya adalah sesuatu
yang dibuat menjadi suatu benda yang dapat digunakan atau di pakai untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Berikut adalah beberapa bahan yang dipakai dalam
pembuatan produk rak toples.
a.
Kayu multipleks
Pembuatan
produk rak toples
berbahan dasar kayu multipleks Kayu
multipleks tersusun dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan
tinggi. Berikut Gambar 6.9
Kayu multipleks.
Gambar 6.9 Kayu Multipleks
b.
Paku
Penggunaan
paku pada produk tempat
rak toples adalah untuk menyatukan komponen satu
dengan komponen lainya. Paku digunakan
untuk menyatukan antar komponen. Berikut Gambar 6.10 Paku.
Gambar 6.10 Paku
c. Cat anti rayap
Cat anti rayap digunakan sebagai pelindung kayu dari
rayap agar kayu tetap awet dan nyaman saat produk digunakan. Berikut
Gambar 6.11 Cat anti rayap
Gambar 6.11 Cat anti rayap
d.
Kaca
Kaca adalah
permukaan licin yang dan dapat memantulkan bayangan benda dengan sempurna. Kaca
merupakan fitur tambahan pada tempat rak
toples.. Berikut Gambar 6.12 Kaca.
Gambar 6.12 Kaca
2. Peralatan
Peralatan pada dasarnya adalah benda
yang digunakan untuk mempermudah perkerjaan pekerja dalam mengerjakan suatu
produksi barang. Berikut adalah beberapa peralatan yang dipakai dalam pembuatan
produk rak toples :
a. Meteran
Penggunaan penggaris pada produk rak
toples adalah untuk mengukur semua
komponen sebelum dan sesudah dipotong
agar sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut Gambar 6.13 Meteran.
Gambar 6.13 Meteran
b. Nail
gun
Penggunaan nail gun. pada produk rak toples adalah untuk
membantu proses perakitan komponen satu dengan yang lainya. Berikut Gambar nail
gun
6.14.
Gambar 6.14 Nail
gun
c. Pulpen
Pulpen merupakan
alat tulis yang biasa digunakan dalam keperuan banyak hal. Penggunaan pulpen
pada produk rak toples adalah untuk membantu dalam proses pengukuran. Berikut
Gambar 6.15
Pulpen.
Gambar 6.15 Pulpen
d. Spray
Gun
Spray gun
adalah alat yang bisa digunakan dalam finishing
kayu. Penggunaan Spray Gun pada
produk rak toples adalah alat untk membantu dalam proses pengecatan. Berikut
Gambar 6.16 Spray Gun.
Gambar 6.16 Spray
Gun
3.
Mesin
Mesin
pada dasarnya adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi
untuk melakukan atau alat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Berikut adalah
beberapa mesin yang dipakai dalam pembuatan produk rak toples
a.
Circular
Saw
Penggunaan Circular Saw pada produk rak toples adalah untuk memotong kayu
dengan prinsip kerjanya dimana pisau potong berbentuk lingkaran yang digerakkan
memutar dengan menggunakan motor listrik yang dikendalikan oleh pekerja.
Berikut Gambar 6.17 Circular
Saw.
Gambar 6.17 Circular Saw
b.
Kompresor
Kompresor
merupakan alat mekanik yang memiliki banyak kegunaan. Fungsinya adalah untuk
menyuplai tekanan angin yang akan dikeluarkan pada Spray Gun . Berikut Gambar 6.18 Kompresor.
Gambar 6.18 Kompresor
c.
Gerinda
Tangan
Mesin gerinda tangan
merupakan mesin yang serba guna. Mesin ini juga membantu dalam porses
pengahalusan benda kerja. Berikut Gambar 6.19 Gerinda Tangan.
Gambar
6.19 Gerinda Tangan
6.2.3 Konsep Produk Terpilih
Konsep terpilih merupakan konsep terbaik yang telah
terpilih dari beberapa seleksi atau penilaian seusai kebutuhan pelanggan dan
kriteria lain. Proses produksi rak
toples proses kerja intermitten. Proses ini mempunyai ciri produksi
dalam kumpulan – kumpulan atau kelompok barang yang sejenis pada interval –
interval waktu yang terputus putus. Hasil
dari matrik pugh tersebut terdapat 16 konsep yaitu konsep A sampai P,
Berdasarkan konsep-konsep tersebut didapatkanlah konsep terpilih dan alternatif 1 dan 2. Berdasarkan konsep
terpilih yaitu C1 didapat dari konsep M dan N. Berdasarkan konsep M pada
kriteria seleksi berjenis material kayu yaitu berupa jati belanda, produk tahan
lama karena di cat anti rayap, serta memiliki ukuran untuk produk berkapasitas
sedang adalah (42x33x42) cm dan memiliki fitur tambahan berupa kaca.
Berdasarkan konsep M pada kriteria seleksi berjenis material kayu yaitu berupa
jati belanda, produk tahan lama karena di cat anti rayap, serta memiliki ukuran
untuk produk berkapasitas sedang adalah (42x33x42) cm dan memiliki fitur
tambahan berupa tutup rak. Berdasarkan kelebihan dari konsep terpilih yaitu
harga murah, mudah untuk dicari, dan tidak terlalu berat. sedangkan
kekurangannya kayu jati belanda tidak terlalu padat karena terdapat pori-pori
sehingga tidak tahan terkena air. Berdasarkan konsep alternatif pertama yaitu Y1
didapat dari konsep J, berdasarkan konsep tersebut pada kriteria seleksi
berjenis material kayu yaitu berupa jati belanda, produk tahan lama karena di
pernis, serta memiliki ukuran untuk produk berkapasitas sedang adalah
(42x33x42) cm dan memiliki fitur tambahan berupa tutup rak. Berdasarkan
kelebihan dari konsep terpilih yaitu harga murah, mudah untuk dicari, dan tidak
terlalu berat. sedangkan kekurangannya kayu jati belanda tidak terlalu padat
karena terdapat pori-pori sehingga tidak tahan terkena air. Berdasarkan konsep
alternatif kedua yaitu C2 didapat dari konsep E dan F. Berdasarkan konsep E
pada kriteria seleksi berjenis material kayu yaitu berupa multipleks, produk
tahan lama karena di cat anti rayap, serta memiliki ukuran untuk produk
berkapasitas sedang adalah (42x33x42) cm dan memiliki fitur tambahan berupa
kaca. Berdasarkan konsep F pada kriteria seleksi berjenis material kayu yaitu
berupa jati multipleks, produk tahan lama karena di cat anti rayap, serta
memiliki ukuran untuk produk berkapasitas sedang adalah (42x33x42) cm dan
memiliki fitur tambahan berupa tutup rak. Berdasarkan kelebihan dari konsep
alternatif kedua ini yaitu harga yang murah, mudah untuk dicari, tidak terlalu
berat, sedangkan kekurangannya yaitu memiliki daya tahan yang tidak kuat,
sehingga tidak tahan jika terkena air. Ketahanan dengan menggunakan cat anti
rayap memiliki kekurangan, yaitu tidak mendapatkan warna terhadap produk rak
toples sehingga nilai dari produk rak toples tidak bertambah.
6.2.4 Perbandingan Mesin dan Alat yang Digunakan
dalam Pembuatan Produk Referensi dan Produk Inovasi.
Konsep
terpilih didapatkan mesin dan alat yang digunakan untuk membuat produk rak
toples. Maka bisa didapatkan perbandingan antara mesin dan alat yang digunakan
di produk terpilih dengan produk referensi, diantaranya didapatkan kekurangan
atau kelebihan dari masing-masing mesin dan alat di produk referensi maupun
terpilih beserta alasanya.
Berikut Tabel 6.1 Perbandingan Antara Mesin dan Alat.
Tabel 6. 1 Perbandingan Antara Mesin dan Alat
No
|
Operasi
|
Produk referensi
|
Produk inovasi
|
1.
|
Mengukur
|
Penggaris
Pulpen
|
Meteran
Pulpen
|
2
|
Memotong
|
Circular Saw
|
Circular Saw
|
3
|
Merakit
|
Nail gun
|
Nail gun
|
4
|
Menghaluskan
|
Amplas
|
Gerinda tangan
|
5
|
Mengecat
|
-
|
Spray gun
|
Alasan dipilih
nya meteran dalam mengukur karena
penggunaan penggaris lebih mudah dan tidak terlalu banyak memakan waktu, alasan dipilih nya circular saw karena penggunaan circular saw
lebih efektif dan tidak terlalu banyak memakan waktu, alasan dipilih nya nail gun karena nailgun mudah didapatkan dan
sudah terbiasa menggukan nail gun, alasan
dipilih nya gerinda tangan karena
penggunaan gerinda tangan sangat mudah dan menghemat waktu, alasan dipilih nya spray gun karena penggunaan spray gun sangat
mudah dan menghemat waktu
6.2.5 Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja serta
Pengendaliannya
Alat pelindung diri atau APD
digunakan oleh pekerja saat melakukan proses pekerjaan untuk melindungi diri
sehingga terhindar dari bahaya yang dapat saja terjadi pada saat bekerja. Proses pembuatan rak toples juga memerlukan alat pelindung
diri untuk menghindari potensi bahaya kecelakaan kerja. Proses pada saat pengambilan bahan baku di
gudang memiliki potensi bahaya yaitu tertimpa
komponen-komponen benda yang berada diatasnya. Alat pelindung diri yang digunakan
adalah safety helm
dan sepatu safety
karena alat tersebut berguna untuk melindungi bagian kepala dan kaki dari
tertimpa komponen-komponen yang ada di atas. Dibutuhkan
perhitungan dan ketlitian dalam memproduksi rak toples ini karena akan banyak potensi
potensi bahaya yang akan terjadi pada operator. Berikut Tabel 6.2 Potensi
Bahaya Kecelakaan Kerja Serta Pengendaliannya.
No comments:
Post a Comment