Monday, December 23, 2019

DESAIN KONSEP MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5


BAB IV
DESAIN KONSEP

4.1.      Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang mempunyai hubungan yang erat dengan alternatif penyelesaian masalah yang  digunakan untuk menguraikan pemecahan masalah yang ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoritis. Berikut merupakan landasan teori desain konsep. Hal-hal yang akan dibahas pada landasan teori modul desain konsep adalah CATIA, langkah-langkah memulai CATIA, sketcher dan part design, toolbar sketcher, dan toolbar part design Berikut ini merupakan landasan teori berkaitan dengan desain konsep.

4.1.1    Pengertian CATIA
            CATIA atau Computer Aided Three dimensional Interactive Application merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu dalam proses desain, rekayasa, dan manufaktur. Perangkat lunak yang ditemukan oleh IBM termasuk ke dalam kategori computer aided design (CAD), computer aided engineering (CAE), dan computer aided manufacturing (CAM). Proses-proses pemodelan yang digunakan secara gambar manual ataupun model fisik dapat dilakukan secara digital dengan menggunakan CATIA. Proses manufaktur dapat diprogram dengan menggunakan CATIA, sehingga verifikasi dan validasi dapat dilakukan secara offline serta tidak menganggu proses produksi dan mengurangi reject (Pinem, 2015).
            Awal mulanya CATIA dikembangkan oleh Dassault Systemes untuk keperluan Dassault Aviation. CATIA mulai digunakan secara komersial pada tahun 1981. IBM pada tahun 1982 melakukan penggabungan CATIA dengan CADCAM yang kemudian dilakukan pemasarannya. CATIA menjadi andalan industri dunia karena telah memiliki fitur yang mendukung prosessor 64 bit. Penggunaan CATIA pada industri otomotif mencapai 33%, aerospace 16%, alat elektronik dan konsumen 13%, pabrikasi dan assembly 34%, serta pabrik dan kapal 4% (Pinem, 2015).


4.1.2    Langkah-Langkah Memulai CATIA
            Software CATIA yang telah diinstall di laptop ataupun komputer dapat digunakan untuk membuat objek 2D dan 3D. Berikut adalah langkah-langkah dalam memulai CATIA (Pinem, 2015).
1.        Memilih Start-All Program-CATIA-CATIA V5-R19.
Gambar 4.1 Tampilan Awal CATIA
2.        Langkah kedua yaitu memunculkan tampilan part design dengan memilih File kemudian New dan akan muncul kotak dialog New, selanjutnya memilih Part kemudian OK maka akan muncul tampilan part design.
Gambar 4.2 Tampilan Part Design
3.        Langkah selanjutnya adalah memilih satuan yang akan digunakan dalam penggambaran. Pilih Tools kemudian Options dan akan muncul kotak dialog options, pilih Parameters and Measures kemudian pilih Units dan dilanjutkan dengan memilih Length. Pilih ukuran yang diinginkan lalu pilih OK.
Gambar 4.3 Kotak Dialog Options 
Selanjutnya, berpindah pada tampilan Sketcher ke tampilan Part Design. Part design adalah suatu tampilan untuk menggambar objek 3D solid setelah dibuat sketsa objek ditampilan sketcher.

4.1.3    Toolbar Sketcher
            Toolbar adalah perintah-perintah yang akan digunakan dalam penggambaran objek solid 3D. CATIA memiliki beberapa jenis toolbar yang memiliki kegunaannya masing-masing. Berikut adalah toolbar-toolbar yang terdapat pada bagian sketcher di CATIA (Pinem, 2015).
1.        Toolbar Profile
Toolbar profile digunakan untuk menggambar skets dalam bentuk garis dan busur yang saling berhubungan. Berikut adalah gambar 4.4 Toolbar Profile.
Gambar 4.4 Toolbar Profile
2.        Toolbar Predefined Profile
Toolbar Predefined Profile terdiri dari 9 buah toolbar yang memiliki kegunaannya masing-masing. Berikut adalah gambar 4.5 Toolbar Predefined Profile.
Gambar 4.5 Toolbar Predefined Profile
a. Toolbar Rectangle, digunakan untuk menggambar sketsa empat persegi panjang.
b.  Toolbar oriented rectangle, digunakan untuk menggambar persegi yang saling tegak lurus dan paralel.
c.  Toolbar parallelogram, digunakan untuk menggambar persegi empat yang saling paralel antara dua sisi yang saling berhadapan.
d.  Toolbar elongated hole, digunakan untuk menggambar dua garis sejajar dan sekaligus dua busur setengah lingkaran seperti pada gambar toolbar-nya
e.  Toolbar cylindrical elongated hole, digunakan untuk menggambar objek seperti toolbar-nya dengan cara menentukan titik pusat objek dan dua titik pusat busur.
f.  Toolbar key hole profile, digunakan untuk menggambar objek berbentuk lubang kunci.
g.  Toolbar hexagon, digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegi enam sama sisi.
h.  Toolbar centered rectangle, digunakan untuk menggambar objek berbentuk persegi empat dengan menentukan titik pusat persegi dan salah satu titik sudut persegi.
i.   Toolbar centered parallelogram, digunakan untuk menggambar objek persegi empat yang parallel dengan atau terhadap garis yang telah ada.
3.    Toolbar Circle
       Toolbar circle digunakan untuk menggambar lingkaran dan busur sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Berikut adalah gambar 4.6 Toolbar Circle.
Gambar 4.6 Toolbar Circle
a. Toolbar Circle
     Toolbar circle digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara memilih sebuah titik pusat lingkaran dan sebuah titik yang lain sebagai jari-jari lingkaran.
b.  Toolbar Three Point Circle
     Toolbar three point circle digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara memilih tiga buah titik sembarang.
c.  Toolbar Circle Using Coordinate
     Toolbar Circle Using Coordinate digunakan untuk menggambar lingkaran dengan cara menentukan koordinat titik pusat dan jari-jari.
d.  Toolbar Tri-Tangent Circle
     Toolbar Tri-Tangent Circle digunakan untuk menggambar lingkaran yang bersinggungan dengan 3 buah objek.
e.  Toolbar Three Point Arc
     Toolbar Three Point Arc digunakan untuk menggambar busur dari tiga buah titik.
f.  Toolbar Three Point Arc Starting with Limits
     Toolbar Three Point Arc Starting with Limits digunakan untuk menggambar busur dengan cara menentukan 3 buah titik dimana titik pertama dan kedua sebagai pembatas busur dan titik ketiga sebagai jari-jari terhadap busur.
g.  Toolbar Arc
     Toolbar Arc digunakan untuk menggambar busur dengan cara menentukan 3 buah titik dimana titik pertama sebagai pusat busur, titik kedua sebagai pembatas awal busur dan titik ketiga sebagai pembatas akhir busur.
4.    Toolbar Spline
Toolbar spline adalah toolbar yang digunakan untuk menggambarkan kurva sembarang dengan cara menentukan beberapa atau banyak titik. Berikut ini adalah Gambar 4.7 Toolbar Spline.
Gambar 4.7 Toolbar Spline
5.    Toolbar Conic
Toolbar conic memiliki 4 buah toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.8 Toolbar Conic.
Gambar 4.8 Toolbar Conic
a.     Toolbar Elipse adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar elipse dengan cara menentukan titik pusat elipse, menentukan titik sumbu mayor dan titik sumbu minor.
b.    Toolbar Parabola adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar parabola dengan cara menentukan titik fokus, titik puncak, titik batas awal parabola, dan titik atas akhir parabola.
c.     Toolbar Hyperbola adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar hiperbola dengan menentukan titik fokus, titik pusat titik sebagai garis asimtot, titik sebagai batas awal hiperbola, dan titik sebagai batas akhir hiperbola.
d.    Toolbar Conic adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar conic dengan menentukan dua titik singgung pada objek.
6.    Toolbar Line
Toolbar line memiliki 4 buah toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.9 Toolbar Line.
Gambar 4.9 Toolbar Line
a.    Toolbar Line adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis dengan cara memilih dua buah titik, karena garis terbuat dari dua buah titik yang dihubungkan.
b.    Toolbar Bi-Tangent Line adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis yang menyinggung dua unit objek.
c.     Toolbar Bisecting Line adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis simetri terhadap dua buah garis yang saling berpotongan.
d.    Toolbar Line to Normal Curve adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis yang tegak lurus dengan kurva.
7.    Toolbar Axis
Toolbar axis adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis sumbu dengan cara memilih dua buah titik. Berikut ini adalah Gambar 4.10 Toolbar Axis.
Gambar 4.10 Toolbar Axis
8.    Toolbar Point
Toolbar point memiliki 5 buah toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.11 Toolbar Point.
Gambar 4.11 Toolbar Point
a.    Toolbar Point adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar titik dengan cara memilih di sembarang tempat yang diinginkan.
b.    Toolbar Point by Using Coordinate adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar titik dengan cara menentukan posisi titik koordinatnya.
c.     Toolbar Equidistant Points adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar titik dalam jumlah yang diinginkan pada suatu objek.
d.    Toolbar Intersection Point adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar titik pada dua buah objek yang saling berpotongan.
e.     Toolbar Projection Points adalah toolbar yang digunakan untuk memproyeksikan titik pada suatu objek.
9.    Toolbar Operation
Toolbar Operation terdiri dari 5 toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah  Gambar 4.12 Toolbar Operation.
Gambar 4.12 Toolbar Operations
a.    Toolbar Corner adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan jari-jari atau kelengkungan pada sebuah sudut yang dibentuk oleh dua buah objek.
b.    Toolbar Chamfer adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan bentuk chamfer pada sebuah objek yang bersudut.
c.     Toolbar Relimitations memiliki 5 buah toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini  Gambar 4.13 Toolbar Reliminations.
Gambar 4.13 Toolbar Reliminations
1)   Toolbar Trim adalah toolbar yang digunakan untuk memotong bagian objek yang ada pembatasnya.
2)   Toolbar Break adalah toolbar yang digunakan untuk memotong atau memisah bagian objek menjadi dua bagian dengan cara memilih posisi objek dan memilih pembatasnya.
3)   Toolbar Quick Trim adalah toolbar yang digunakan untuk memotong bagian objek dengan cepat sampai batas yang ada.
4)   Toolbar Closed adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar objek atau busur menjadi objek tertutup atau lingkaran.
5)   Toolbar Complement adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar pasangan busur yang ada dengan meniadakan busur sebelumnya.
d.    Toolbar Transformasi memiliki 6 buah toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.14 Toolbar Transformasi.
Gambar 4.14 Toolbar Transformasi
1)   Toolbar Mirror adalah toolbar yang digunakan untuk mencerminkan objek yang ada terhadap garis cermin yang dipilih.
2)   Toolbar Symetri adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar objek simetri terhadap objek pertama tetapi objek yang pertama hilang.
3)   Toolbar Translate adalah toolbar yang digunakan untuk memperbanyak objek dalam arah yang diinginkan atau translasi sekaligus menentukan jarak antar masing-masing objek tersebut.
4)   Toolbar Rotate adalah toolbar yang digunakan untuk memperbanyak objek dalam arah melingkar.
5)   Toolbar Scale adalah toolbar yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek.
6)   Toolbar Offset adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar objek yang sejajar dengan objek yang dipilih (jika garis) dan jaraknya dapat ditentukan.
10.  Toolbar Constraint
Toolbar constraint digunakan untuk memberikan ukuran pada objek dan sesuai dengan yang diinginkan. Objek dikatakan sudah ter-constraint apabila objek tersebut sudah berubah warnanya menjadi hijau atau objek tersebut sudah diketahui posisinya terhadap sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Objek yang masih berwarna putih berarti objek tersebut belum ter-constraint. Objek yang berwarna orange berarti objek tersebut sudah berlebihan dalam pemberian ukuran. Berikut adalah gambar 4.15 Toolbar Constraint.
Gambar 4.15 Toolbar Constraint
a)    Toolbar Constraint Defined in Dialog Box adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar objek-objek agar saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan sesuai dengan yang diinginkan.
b)   Toolbar Constraint adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan ukuran pada objek yang dipilih.
Toolbar Contact Constraint adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar dua buah objek saling bertemu atau berhimpit.

4.1.4    Toolbar Part Design
            Tampilan part design adalah tempat proses penggambaran lanjut yang dilakukan setelah penggambaran skets telah selesai dilakukan pada sketcher. Skets yang telah selesai digambar pada tampilan sketcher dan telah ter-constraint, maka akan berpindah ke menu part design dengan cara memilih toolbar exit workbench. Toolbar part design terdiri dari beberapa jenis dan memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah toolbar yang terdapat pada tampilan part design (Pinem, 2015).  
1.    Toolbar Sketch-Based Features
       Toolbar sketch-based features terdiri dari 7 toolbar yang memiliki kegunaannya masing-masing untuk merubah objek 2D menjadi objek 3D. Berikut adalah gambar 4.16 Toolbar Sketch-Based Features.
Gambar 4.16 Toolbar Sketch-Based Features
a.  Toolbar Pad
     Toolbar Pad digunakan untuk memberi ketebalan atau ketinggian pada objek 2 dimensi yang sudah selesai digambar. Berikut penjelasan beberapa cara dalam memberikan ketebalan.
1)   Toolbar Pad dengan Type Dimension adalah toolbar yang digunakan untuk memberi ketebalan atau ketinggian objek dalam arah tegak lurus bidang gambar.
2)   Toolbar Pad dengan Type Up to Next adalah toolbar yang digunakan untuk memberi ketebalan pada skets sampai batas objek di dekatnya.
3)   Toolbar Pad dengan Type Up to Last adalah toolbar yang digunakan untuk memberi ketebalan pada skets sampai batas akhir dari suatu objek yang ada.
4)   Toolbar Pad dengan Type Up to Plane adalah toolbar yang digunakan untuk memberi ketebalan pada skets sampai batas bidang yang dipilih.
5)   Toolbar Pad dengan Type Up to Surface adalah toolbar yang digunakan untuk memberi ketebalan pada skets sampai permukaan objek yang dipilih.
b.  Toolbar Pocket
     Toolbar Pocket digunakan untuk memotong atau melubangi objek tiga dimensi. Berikut penjelasan beberapa cara dalam memotong atau melubangi objek tiga dimensi.
1)    Toolbar Pocket dengan Type Dimension adalah toolbar yang digunakan untuk melubangi atau memotong objek dalam arah tegak lurus bidang gambar.
2)    Toolbar Pad dengan Type Up to Next adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan ketebalan pemotongan sampai tembus objek yang didekatnya.
3)    Toolbar Pad dengan Type Up to Last adalah toolbar yang digunakan untuk melubangi atau memotong objek sampai batas objek yang paling akhir.
4)    Toolbar Pad dengan Type Up to Plane adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan ketebalan pada skets sampai batas bidang yang dipilih.
5)    Toolbar Pad dengan Type Up to Surface adalah toolbar yang digunakan untuk memotong objek sampai batas suatu permukaan yang dipilih.
c.  Toolbar Shaft
     Toolbar Shaft digunakan untuk membentuk objek 3 dimensi dengan cara memutar skets yang telah digambar terhadap sumbu putar, sehingga lintasannya membentuk objek 3 dimensi.
d.  Toolbar Groove
     Toolbar Groove digunakan untuk memotong objek 3 dimensi dengan cara memutar skets yang telah digambar terhadap sumbu putar yang dipilih, sehingga lintasannya memotong objek 3 dimensi yang dilaluinya.
e.  Toolbar Hole
     Toolbar Hole digunakan untuk melubangi objek 3 dimensi pada suatu bidang yang dipilih secara langsung.
f.  Toolbar Rib
     Toolbar Rib digunakan untuk membuat skets menjadi objek tiga dimensi dengan cara mengikuti lintasan atau path skets yang dipilih.
g.  Toolbar Slot
     Toolbar Slot digunakan untuk membuat skets kedua memotong objek tiga dimensi yang dilaluinya mengikuti lintasan skets pertama yang ada.
2.    Toolbar Dress-Up Features
Toolbar dress-up features terdiri dari 5 toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah gambar 4.17 Toolbar Dress-Up Features.
Gambar 4.17 Toolbar Dress-Up Features
a.     Toolbar Fillets adalah toolbar yang digunakan untuk memberi kelengkungan atau jari-jari tertentu pada objek solid tiga dimensi. Berikut ini pilihan pada toolbar fillets.
1)   Toolbar Edge Fillet adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan kelengkungan atau radius pada suatu objek tiga dimensi dengan memilih garis yang hendak diberi kelengkungannya.
2)   Toolbar Variable Radius Fillet adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan kelengkungan atau radius pada suatu objek tiga dimensi dengan ukuran yang berbeda-beda dalam bentuk linear atau cubic.
b.    Toolbar Chamfer adalah toolbar yang digunakan untuk memberikan bentuk chamfer pada suatu objek tiga dimensi dengan mode menentukan kedua panjang garis atau dengan menentukan satu panjang sisi dengan sudut yang ditentukan.
c.     Toolbar Draft Angle adalah toolbar yang digunakan untuk melebarkan atau mengecilkan permukaan suatu objek sesuai dengan besar sudut yang diinginkan dengan cara memilih permukaan yang tetap dan memilih permukaan yang dilakukan perubahan sudut padanya.
d.    Toolbar Sheel adalah toolbar yang digunakan untuk memotong atau melubangi objek tiga dimensi sampai dengan batas ketebalan yang diinginkan.
e.     Toolbar Thickness adalah toolbar yang digunakan untuk menambah ketebalan suatu permukaan atau bidang yang dipilih sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3.    Toolbar Transformation Features
       Toolbar transformation features terdiri dari 5 toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.18 Toolbar Transformation Features.
Gambar 4.18 Toolbar Transformation Features
a.     Toolbar Mirror adalah toolbar yang digunakan untuk mencerminkan objek tiga dimensi terhadap suatu bidang yang bertindak sebagai cermin.
b.    Toolbar Circular Pattern adalah toolbar yang digunakan untuk memperbanyak objek dalam arah lingkar dengan cara memilih objek yang diperbanyak dan bidang untuk perbanyakannya.
c.     Toolbar Rectanguler Pattern adalah toolbar yang digunakan untuk memperbanyak objek dalam arah baris dan kolom dengan cara memilih objek yang diperbanyak dan bidang untuk perbanyakannya.
d.    Toolbar Translation adalah toolbar yang digunakan untuk memindahkan atau menggeser objek solid tiga dimensi yang ada ke posisi yang diinginkan.
e.     Toolbar Rotate adalah toolbar yang digunakan untuk memutar objek dimensi terhadap sumbu putar yang dipilih dan menentukan besar sudut putarnya.
4.    Toolbar Reference Element
Toolbar reference element terdiri dari 3 toolbar yang memiliki fungsi tersendiri. Berikut ini adalah Gambar 4.19 Toolbar Reference Element.
Gambar 4.19 Toolbar Reference Element
a.     Toolbar Point adalah toolbar yang digunakan untuk menempatkan titik pada posisi yang diinginkan.
b.    Toolbar Line adalah toolbar yang digunakan untuk menggambar garis.
c.     Toolbar Plane adalah toolbar yang digunakan untuk membuat bidang baru pada part yang nantinya akan digunakan sebagai bidang gambar.
5.    Toolbar View
       Toolbar view digunakan untuk melihat tampilan gambar sesuai dengan yang diinginkan. Toolbar ini memiliki sepuluh jenis toolbar yang memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam membantu proses pembuatan objek. Berikut adalah gambar 4.20 Toolbar View.
Gambar 4.20 Toolbar View
a.     Toolbar Fit All In
Toolbar fit all in digunakan untuk memperlihatkan seluruh bagian gambar pada part.


b.      Toolbar Pan
Toolbar pan digunakan untuk menggeser objek ke arah yang diinginkan saat membuat objek 2D ataupun 3D.
c.       Toolbar Rotate
Toolbar rotate digunakan untuk memutar objek 3 dimensi ke posisi yang diinginkan.
d.      Toolbar Zoom In
Toolbar zoom in digunakan untuk memperbesar tampilan objek agar sesuai dengan yang diinginkan.
e.       Toolbar Zoom Out
Toolbar zoom out digunakan untuk memperkecil tampilan objek agar sesuai dengan yang diinginkan.
f.        Toolbar Create Multi-View
Toolbar create multi-view digunakan untuk menampilkan objek dalam empat pandangan.
g.      Toolbar Normal View
Toolbar normal view digunakan untuk menampilkan objek yang tegak lurus bidang.
h.      Toolbar Quick View
Toolbar quick view digunakan untuk menampilkan objek agar sesuai dengan tampak-tampaknya, misalnya tampak kanan, kiri, atas, bawah, dan isometrik.
i.        Toolbar Shading with Edges
Toolbar shading with edges digunakan untuk menampilkan objek sesuai dengan tampilan yang diinginkan.
j.        Toolbar Apply Material
Toolbar apply material digunakan untuk memberikan bahan pada objek solid 3 dimensi yang sesuai dengan keinginan.

4.2.      Hasil dan Pembahasan
            Hasil dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan pada desain konsep. Hal-hal yang akan dijelaskan adalah desain konsep alternatif dan desain konsep terpilih. Berikut adalah penjelasan dari desain konsep.

4.2.1    Desain Konsep Alternatif
Y1 merupakan peringkat 2 yang memiliki nilai akhir sebesar 15 ,. Nilai tersebut didapatkan dari matriks pugh. Konsep yang termasuk ke dalam Y1 adalah konsep K. Kegunaan dari konsep Y1 adalah untuk menyimpan toples agar terlihat rapih. Jenis material yang digunakan dalam pembuatan konsep Y1 adalah kayu Jati Belanda. Alasannya adalah karena kayu Jati Belanda memiliki kelebihan yaitu memiliki harga yang murah, mudah untuk dicari, tidak terlalu berat dan cukup tahan lama. Konsep Y1 menggunakan cat pernis untuk melapisi produk rak toples  untuk daya tahan yang lebih lama. Konsep Y1 memiliki ukuran keseluruhan sebesar (42x33x42) cm dan terdiri dari 7 buah komponen utama. Komponen utama yang digunakan adalah komponen papan samping yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (33x33x3) cm, komponen papan alas yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (20x14x3) cm, komponen papan sekat yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (33x5x3) cm, komponen papan depan terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x5x3) cm, komponen papan belakang yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x33x3)cm. Konsep Y1 memiliki 2 buah komponen tambahan, yaitu tutup rak dengan ukuran (42x33x3) cm dan cat pernis sebanyak 500 ml. Kelebihan dari konsep Y1 adalah memiliki fitur tambahan berupa tutup rak toples agar terlihat rapih dan bersih. Ketahanan yang digunakan pada konsep Y1 adalah dengan dicat pernis, karena cat memiliki ketahanan yang lama. Kelebihan dari konsep Y1 adalah memiliki fitur tambahan berupa tutup rak untuk membuat rak toples terlihat rapih. Penambahan fitur tutup rak akan memberikan kemudahan kepada pelanggan, sehingga dapat memudahkan dalam merapihkan toples yang telah digunakan. Konsep Y1 memiliki produk yang berkapasitas sedang dengan ukuran (42x33x42) cm, dimana sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Ketahanan yang digunakan pada konsep Y1 adalah dengan dipernis, karena pernis dapat lebih cepat menyerap dan menyatu dengan produk. Kekurangan dari konsep Y1 yang menggunakan kayu Jati Belanda adalah pori-pori dari kayu Jati Belanda tidak padat, sehingga tidak tahan jika terkena air. Ketahanan dengan menggunakan pernis memiliki kekurangan, yaitu warna cepat memudar dan tidak memiliki variasi warna yang banyak. Berikut adalah gambar 4.22 2D Konsep Alternatif 1.
Gambar 4.21 2D Konsep Alternatif 1
Berdasarkan gambar 4.21 2D konsep alternatif 1, satuan yang digunakan adalah millimeter. Skala yang digunakan dalam pembuatan gambar 2D produk rak toples adalah 1:15. Artinya, gambar memiliki ukuran lima belas kali lebih kecil dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Proyeksi yang digunakan dalam penggambaran produk rak toples secara 2D adalah proyeksi amerika. Proyeksi amerika adalah proyeksi yang letak gambarnya sesuai dengan arah pandang dari pembaca. Gambar 2D memiliki empat buah tampak yang dapat memberikan kemudahan pada saat membacanya, yaitu tampak atas, tampak depan, tampak samping, dan isometri. Penggambaran produk rak toples dengan berbagai tampak dapat memberikan detail dari setiap komponen dan posisinya. Ukuran dari setiap komponen diberikan untuk mengetahui ukuran yang akan digunakan dalam produksi produk rak toples. Garis ukur merupakan alat bantu yang digunakan untuk memberikan ukuran kepada setiap komponen. Tampak atas memberikan informasi mengenai ukuran tinggi papan depan dan lebar papan belakang dan juga lebar papan samping. Tampak samping memberikan informasi mengenai ukuran lebar papan sekat produk rak toples. Tampak isometri memberikan tampilan secara keseluruhan produk rak toples, dimana setiap komponen dapat terlihat dengan jelas melalui tampak isometri.
C3 didapatkan dengan menggabungkan konsep-konsep yang memiliki nilai akhir sebesar dan peringkat yang sama, yaitu peringkat 3 dan nilai akhir 14. Nilai tersebut didapatkan dari matriks pugh. Konsep yang termasuk ke dalam C3 adalah konsep E dan F. Kegunaan dari konsep C3 adalah untuk menyimpan toples agar terlihat rapih dan terorganisir. Jenis material yang digunakan dalam pembuatan konsep C3 adalah kayu multipleks. Alasannya adalah karena kayu multipleks memiliki kelebihan yaitu memiliki harga yang murah, mudah untuk dicari, tidak terlalu berat. Konsep C3 memiliki ukuran keseluruhan sebesar (42x33x42) cm dan terdiri dari 7 buah komponen utama. Komponen utama yang digunakan adalah komponen papan samping yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (33x33x3) cm, komponen papan alas yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (20x14x3) cm, komponen papan sekat yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (33x5x3) cm, komponen papan depan terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x5x3) cm, komponen papan belakang yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x33x3)cm.  Konsep C3 memiliki 2 buah komponen tambahan, yaitu kaca sebagai penutup rak dengan ukuran (23x21x2) cm dan cat anti rayap sebanyak 500ml Kelebihan dari konsep C3 adalah memiliki fitur tambahan berupa kaca yang digunakan untuk menutup rak toples agar terlihat rapih dan bersih.. Ketahanan yang digunakan pada konsep C3 adalah dengan dicat anti rayap, karena cat memiliki ketahanan yang lama. Kekurangan dari konsep C3 yang menggunakan multipleks adalah memiliki daya tahan yang tidak kuat, sehingga tidak tahan jika terkena air. Ketahanan dengan menggunakan can anti rayap memiliki kekurangan, yaitu tidak mendapatkan warna terhadap produk rak toples sehingga nilai dari produk rak toples tidak bertambah. Berikut adalah gambar 4.23 2D Konsep Alternatif 2.
Gambar 4.22 2D Konsep Alternatif 2
Berdasarkan gambar 4.22 2D konsep alternatif 2, satuan yang digunakan adalah millimeter. Skala yang digunakan dalam pembuatan gambar 2D produk rak toples adalah 1:15. Artinya, gambar memiliki ukuran lima belas kali lebih kecil dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Proyeksi yang digunakan dalam penggambaran produk rak toples secara 2D adalah proyeksi amerika. Proyeksi amerika adalah proyeksi yang letak gambarnya sesuai dengan arah pandang dari pembaca. Gambar 2D memiliki empat buah tampak yang dapat memberikan kemudahan pada saat membacanya, yaitu tampak atas, tampak depan, tampak samping, dan isometri. Penggambaran produk rak toples dengan berbagai tampak dapat memberikan detail dari setiap komponen dan posisinya. Ukuran dari setiap komponen diberikan untuk mengetahui ukuran yang akan digunakan dalam produksi produk rak toples. Garis ukur merupakan alat bantu yang digunakan untuk memberikan ukuran kepada setiap komponen. Tampak atas memberikan informasi mengenai ukuran tinggi papan depan dan lebar papan belakang dan juga lebar papan samping. Tampak samping memberikan informasi mengenai ukuran lebar papan sekat produk rak toples. Tampak isometri memberikan tampilan secara keseluruhan produk rak toples, dimana setiap komponen dapat terlihat dengan jelas melalui tampak isometri.

4.2.2    Desain Konsep Terpilih
Konsep terbaik yang dipilih dari ketiga konsep alternatif adalah konsep C1. Konsep C1 didapatkan dengan menggabungkan konsep-konsep yang memiliki nilai akhir dan peringkat yang sama, C1 didapatkan dengan menggabungkan konsep-konsep yang memiliki nilai akhir sebesar 19 dan peringkat yang sama yaitu peringkat pertama, konsep tersebut adalah konsep M dan N. Kegunaan dari konsep C1 adalah untuk menyimpan toples agar terlihat rapih. Jenis material yang digunakan dalam pembuatan konsep C1 adalah kayu Jati Belanda. Alasannya adalah karena kayu Jati Belanda memiliki kelebihan yaitu memiliki harga yang murah, mudah untuk dicari, tidak terlalu berat dan cukup tahan lama. Konsep C1 menggunakan cat anti rayap untuk membuat produk memiliki daya tahan yang lama. Konsep C1 juga memiliki ukuran keseluruhan sebesar (42x33x42) cm, dimana sesuai dengan kebutuhan pelanggan berupa produk berkapasitas sedang. Untuk fitur tambahan dalam konsep C1 menggunakan kaca sebagai tutup rak, dimana yang berfungsi untuk menambahkan estetika terhadap produk rak toples. Produk  rak toples terdiri dari 7 buah komponen utama. Komponen utama yang digunakan adalah komponen papan samping yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (33x33x3) cm, komponen papan alas yang terdiri dari 2 unit memiliki ukuran sebesar (20x14x3) cm, komponen papan sekat yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (33x5x3) cm, komponen papan depan terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x5x3) cm, komponen papan belakang yang terdiri dari 1 unit memiliki ukuran sebesar (42x33x3) cm. Konsep C1 memiliki 2 buah komponen tambahan, yaitu kaca sebagai penutup rak dengan ukuran (23x21x2) cm dan cat anti rayap sebanyak 500ml. Kelebihan dari konsep C1 adalah memiliki fitur tambahan berupa kaca yang digunakan untuk menutup rak toples agar terlihat rapih dan bersih.. Ketahanan yang digunakan pada konsep C1 adalah dengan dicat anti rayap, karena cat memiliki ketahanan yang lama. Kekurangan dari konsep C1 yang menggunakan kayu Jati Belanda adalah pori-pori dari kayu Jati Belanda tidak padat, sehingga tidak tahan jika terkena air. Ketahanan dengan menggunakan cat anti rayap memiliki kekurangan, yaitu tidak mendapatkan warna terhadap produk rak toples sehingga nilai dari produk rak toples tidak bertambah. Konsep terpilih dibuat ke dalam bentuk 2D untuk mengetahui bentuk konsep secara lebih nyata. Berikut adalah gambar 4.21 2D Konsep Terpilih.
Gambar 4.23 2D Konsep Terpilih
Berdasarkan gambar 4.23 2D konsep terpilih, satuan yang digunakan adalah millimeter. Skala yang digunakan dalam pembuatan gambar 2D produk rak toples adalah 1:15. Artinya, gambar memiliki ukuran lima belas kali lebih kecil dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Proyeksi yang digunakan dalam penggambaran produk rak toples secara 2D adalah proyeksi amerika. Proyeksi amerika adalah proyeksi yang letak gambarnya sesuai dengan arah pandang dari pembaca. Gambar 2D memiliki empat buah tampak yang dapat memberikan kemudahan pada saat membacanya, yaitu tampak atas, tampak depan, tampak samping, dan isometri. Penggambaran produk rak toples dengan berbagai tampak dapat memberikan detail dari setiap komponen dan posisinya. Ukuran dari setiap komponen diberikan untuk mengetahui ukuran yang akan digunakan dalam produksi produk rak toples. Garis ukur merupakan alat bantu yang digunakan untuk memberikan ukuran kepada setiap komponen. Tampak atas memberikan informasi mengenai ukuran tinggi papan depan dan lebar papan belakang dan juga lebar papan samping. Tampak samping memberikan informasi mengenai ukuran lebar papan sekat produk rak toples. Tampak isometri memberikan tampilan secara keseluruhan produk rak toples, dimana setiap komponen dapat terlihat dengan jelas melalui tampak isometri.
 Desain konsep terpilih dibuat kedalam bentuk 3D dengan menggunakan software CATIA untuk mengetahui bentuk dari konsep terpilih secara lebih nyata. Berikut adalah gambar 4.24 3D Produk Rak toples.
Gambar 4.24 3D Produk Rak toples
Berdasarkan gambar 4.24 3D produk rak toples, memperlihatkan tampak isometrik bagian depan dari produk rak toples. Ukuran keseluruhan dari produk rak toples adalah (42x33x42) cm dan memiliki 7 buah komponen utama. Komponen utama terdiri dari papan samping, papan alas, papan sekat, papan depan, papan belakang. Komponen tambahan yang digunakan adalah kaca, paku, dan cat. Jenis material yang digunakan adalah jati belanda untuk keseluruhan komponen utama dankaca. Fitur yang terdapat pada produk rak toples adalah tempat menyimpan toples. Fitur lainnya adalah tempat untuk menaruh tisu dan kaca sebagai penutup rak. Desain konsep terpilih dibuat dalam bentuk drafting dengan menggunakan software CATIA. Pembuatan drafting untuk produk rak toples adalah untuk mengetahui secara lebih rinci mengenai ukuran-ukuran yang digunakan pada produk rak toples.


No comments:

Post a Comment